Kamis, 14 Juni 2018

Tips Mudik Lebaran Supaya Tidak Lelah, Stretching Itu Penting


KACANGMAS -
Lebaran umat Muslim di Indonesia biasanya kaan melakukan perjalanan jauh untuk pulang ke kampung halaman alias mudik. Namun, perjalanan mudik itu tidak mudah, banyaknya volume kendaraan yang bertolak ke luar Jakarta, maupun kota-kota besar lainnya, membuat kemacetan yang cukup panjang.
Para pemudik pun harus menaiki kendaraan berjam-jam yang belum tentu nyaman untuk bergerak. Padahal, duduk berjam-jam di dalam kendaraan bisa sebabkan sejumlah risiko merugikan. Akibatnya, Anda mudah stres, emosi tidak terkontrol, risih, bingung, lelah berlebihan dan sebagainya. Nah, untuk mencegah itu semua ada beberapa langkah pencegahannya yang bisa diterapkan.

Spesialis Kedokteran Olahraga dr Nur Cahyani SpKO menjelaskan, jika seseorang terbiasa duduk terlalu lama di kendaraan dampak paling fatal dapat membuat tubuh tidak nyaman. Jangan dibiarkan terus-menerus karena bisa mengganggu kondisi kesehatan.
Karena itu, dr Nur mengingatkan supaya Anda melakukan lima langkah pencegahan kejadian nyeri punggung atau kram otot di beberapa bagian tubuh. Diulas Okezone, berikut ulasannya lebih lanjut yang bisa ditiru ya!

Istirahat cukup
Baik penumpang atau pengemudi wajib istirahat cukup di perjalanan. Lamanya posisi di jalan raya membuat Anda cepat lelah. Paling tidak, ketika duduk berlama-lama di kursi berdiri sejenak untuk meregangkan otot. Agar tak bertambah parah, coba manfaatkan menepi di tempat istirahat yang nyaman.
Stretching
Setelah mencari tempat berhenti yang nyaman, saatnya lakukan stretching! Ya salah satu trik peregangan ini bisa mencegahnya terjadinya sakit punggung, kram, lutut, bokong dan leher. Anda wajib melakukan supaya tetap nyaman di perjalanan hingga sampai ke kampung halaman.

Kamis, 10 Mei 2018

Ambisi Besar Bawa Lorenzo Tampil Prima di Sirkuit Jerez



Pembalap kepunyaan Tim Ducati Corse, Jorge Lorenzo, gagal meraih podium pertamanya musim ini saat melakoni balapan seri keempat MotoGP 2018 di Sirkuit Jerez, Spanyol pada Minggu 6 Mei 2018. Hal tersebut dikarenakan Lorenzo terlibat insiden di lap ke-17 dengan rekan satu timnya, Andrea Dovizioso, dan rider Tim Repsol Honda, Dani Pedrosa. Meski gagal di Sirkuit Jerez, Lorenzo mengatakan dirinya cukup puas dengan performanya di lintasan.

Hal tersebut terlihat dari penampilan Lorenzo di Sirkuit Jerez. Sejatinya, Lorenzo sendiri tidak terlalu yakin dengan kecepatan motornya. Terlebih lagi rider asal Spanyol itu memang masih menemui kesulitan untuk beradaptasi diatas Desmosedici GP18 miliknya itu. Meskipun demikian, mantan rekan satu tim Valentino Rossi itu mengaku dirinya mempunyai tekad kuat untuk menjadi pemenang di Sirkuit Jerez.


Mengawali balapan dari posisi keempat, Rider berkebangsaan Spanyol itu dengan cepat melaju ke posisi terdepan untuk mengambil alih pimpinan balapan. Secara meyakinkan, Lorenzo langsung membuat jarak cukup jauh dari Pedrosa yang berada di tempat kedua.


“Saya merasakan hal yang sangat baik di lintasan. Itu sangat bagus. Sejak awal saya sebetulnya tidak begitu yakin dengan kecepatan yang saya miliki. Tapi saya bertekad untuk memenangkan balapan. Jadi saya berusaha sekuat mungkin untuk berada di depan. Saya harus memimpin balapan sejak awal balapan. Saya memacu motor secepat mungkin untuk itu,” ujar Lorenzo seperti dilansir laman resmi MotoGP, Kamis (10/5/2018).
“Saya tau itu merupakan hal yang mengejutkan dalam balapan di Spanyol. Tapi saya tidak ingin memberikan penilaian terlalu banyak, karena itu jelas merupakan kerugian bagi kami, tiga pembalap yang terlibat insiden tersebut. Diluar itu saya cukup optimis dengan penampilan saya di sana. Untuk balapan di Le Mans, saya berharap mendapat sedikit peningkatan. Karena tentu saja, saya ingin menang disana,” sambung rekan satu tim Dovizioso tersebut.


Saat ini pembalap berjuluk X-Fuera itu mengaku ingin fokus menghadapi balapan selanjutanya di Sirkuit Le Mans, Prancis, Minggu 20 Mei 2018 malam WIB. Dirinya juga berharap adanya peningkatan pada kuda besi miliknya. Hal tersebut untuk mewujudkan ambisinya menjadi pemenang dan menyumbangkan podium untuk tim Ducati.

Jumat, 04 Mei 2018

Santri di Berau tewas usai atraksi dilindas pikap



Kacangmas - RAP (16), salah seorang santri pondok pesantren di Berau, Kalimantan Timur, meregang nyawa. Ia tewas usai menjalani atraksi bela diri dilindas mobil pikap. Sejauh ini, 6 orang diperiksa polisi. Sementara, belum ada tersangka pasca-kejadian itu.


Peristiwa memilukan itu terjadi Kamis (3/5) pagi kemarin. RAP bersama dengan 5 rekannya dari salah satu perkumpulan bela diri, melakukan atraksi dilindas mobil pikap.


"Atraksi itu dalam rangka kegiatan wisuda pelepasan siswa dan siswi Madrasah Tsanawiyah di kecamatan Sambaliung," kata Kasat Reskrim Polres Berau AKP Andika Dharma Sena, di Tanjung Redeb, Jumat (4/5).


RAP dan 5 temannya, dalam posisi telungkup menghadap ke tanah. Korban berada paling kanan, dengan perantara papan yang ditopang dengan batu bata.


Ada dua atraksi. Pertama dilindas motor trail, berjalan dengan lancar tanpa pengaman apapun. Atraksi kedua, menggunakan mobil pikap L300, juga tanpa pengaman apapun. "Setelah itu, korban (RAP) dan seorang temannya, tidak sadarkan diri, dan 3 orang lain dibawa ke rumah sakit umum (RSUD Abdul Rivai di Tanjung Redeb), untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Andika.


Namun takdir berkata lain. RAP, begitu tiba di rumah sakit, RAP dinyatakan meninggal dunia. "Jadi korban sempat pingsan. Kemudian dibawa ke rumah sakit. Diperkirakan, di perjalanan korban meninggal," terang Andika.


Yang mencengangkan, dari pemeriksaan polisi diketahui, bahwa atraksi itu, baru pertama kali dilakukan tanpa melalui latihan. Polisi sendiri sempat kesulitan meminta keterangan Ponpes dan perkumpulan bela diri untuk mendapatkan kronologi detail kejadian itu.

"Sementara ada 6 saksi kita periksa (sampai hari ini). Sementara belum ada tersangka, karena masih dilakukan penyelidikan dan penyidikan," ungkap Andika.


Selain meminta keterangan 6 saksi, polisi juga mengamankan 2 potongan papan dan 2 batubata dan duri, yang sudah dan akan digunakan dalam atraksi itu. Video berdurasi 2 menit 50 detik yang menggambarkan detik-detik mobil pikap melindas keenam santri itu pun beredar luas, mulai dari awal atraksi hingga korban RAP tidak sadarkan diri.

Rabu, 02 Mei 2018

Video Viral, 2 Remaja Makan di Restoran Menangis Haru saat Lihat Wajah si Pelayan!



Kacangmas
- Momen ini juga kerap dijadikan wadah untuk saling bertukar cerita.


Namun, berbeda dengan apa yang dialami 2 saudara ini.

Kisah mereka jadi viral usai sebuah video diunggah ke media sosial.

Rekaman tersebut dibagikan melalui akun Facebook Shell Sayson pada Jumat, (27/4/2018).

Kejadian tersebut berawal saat Shell mengajak 2 anaknya, Hart Sayson dan Nash Sayson, untuk makan bersama.


Mereka bertiga makan di restoran favorit, Gilligan's.

Dalam video yang diunggah, terlihat Nash dan Hart duduk bersebelahan.

Kakak beradik ini tampak bersemangat untuk makan bersama.

Mereka tampak bercanda saat sedang menunggu makanan.

Para pelayan pun mengantarkan makanan mereka satu per satu, mulai dari menu utama hingga minuman.



Sesekali mereka melihat ke arah sang ibu yang sedang merekam.

Hart dan Nash juga mencoba makanan satu sama lain.

Tapi, saat pelayan pria mengantarkan minuman, hal tak terduga terjadi.

Pelayan menunjukkan wajahnya yang tadinya ditutupi kain.

Saat pelayan tersebut berbicara, Hart menatap ke arah pria tersebut.

Hart yang awalnya tampak ceria, langsung berubah kaget dan terdiam.

Ia sempat berteriak kecil, sebelum akhirnya menangis sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.

Hart menangis sambil menunduk di meja dan Nash masih belum juga sadar.

Pelayan tersebut kembali ke dapur dan terdengar suara tawa sang ibu.

Ternyata, pria yang jadi pelayan adalah ayah mereka sendiri.

Pria bernama Mario Sayson ini adalah seorang tenaga kerja Filipina yang telah lama bekerja merantau di Qatar.

Pria tersebut bekerja sebagai ahli listrik di sebuah perusahaan konstruksi.

Saat kembali ke negaranya, ia ingin memberi kejutan pada kedua anaknya.

Oleh karena itu, Mario dan Shell membuat rencana untuk memberi kejutan di restoran tersebut.

Mereka meminta izin di Gilligan's agar Mario bisa menyamar jadi pelayan.

Saat Mario kembali lagi ke meja, Nash baru sadar bahwa pelayan itu adalah ayahnya.

Ia menangis terharu saat dipeluk oleh ayahnya, sedangkan Hart masih menunduk menangis.

Mario memeluk dan mencium kedua anaknya yang tampak masih tak percaya dan terharu.

"MENGHARAPKAN YANG TAK TERDUGA,"tulis Shell dalam unggahannya.

Melalui unggahannya yang viral ini, Shell ingin mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu.

Terutama pihak restoran Gilligan's.

Meski merasa emosiona, ia mengaku merasa senang karena kejutannya berhasil.

Selasa, 01 Mei 2018

Meski Kurang Fit, Via Vallen Tetap Berusaha Hibur Ratusan Vyanisty



Kacangmas
- Pedangdut Via Vallen mengaku bahwa belakangan ini dirinya tengah berada dalam kondisi kurang fit. Hal tersebut bahkan sempat ia ungkapkan di depan ratusan pengemarnya saat mengisi acar bertajum Dangdut Never Dies, Selasa 1 Mei 2019 malam.

Walau kurang sehat, penyanyi 26 tahun ini mengaku tetap berusaha menghibur para penggemarnya. Bahkan suara dan teriakan Vyanisty membuat dirinya bangkit serta bersemangat, dan melupakan sejenak kondisi kesehatannya.



"Via sebenarnya hari ini lagi enggak fit. Nih suara Via serak. Tapi Via selalu semangat saat dengan suara teriakan kalian (Vyanisti). Pokoknya terima kasih banyak," ujar Via Vallen di atas panggung.

Sempat mengalami pusing sesaat sebelum memulai pertunjukan, Via Vallen tentunya tak ingin mengecewakan penonton. Bahkan ia justru dibuat terkejut dan terharu dengan antusias para Vyanisty, yang rela dayang jauh dari berbagai kota di Indonesia, hanga untuk menonton dirinya.




"Yang jelas speechless. Saya terharu melihat antusias mereka," tuturnya.

"Vyanisti bukan hanya datang dari Jabodetabek saja, tapi dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan lainnya. Terima kasih banyak atas apresiasinya untuk Via," tandasnya.